# Tahun Deskripsi Dokumen File Dokumen
2023 Profil puskesmas merupakan gambaran umum puskesmas dan pencapaian hasil kegiatan program puskesmas,baik program wajib,program pengembangan dan program penunjang. dokumen_2023_20240124045136.pdf
# Tahun Deskripsi Dokumen File Dokumen
2003 Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) adalah kegiatan pengukuran secara komprehensif tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh penyelenggara pelayanan publik; b. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah hasil pengukuran dari kegiatan Survei Kepuasan Masyarakat berupa angka. dokumen_2003_20240207060836.pdf
# Tahun Deskripsi Dokumen File Dokumen
2023 Standart Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Meliputi Pelayanan Dasar ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal dokumen_2023_20240207055950.pdf
# Tahun Deskripsi Dokumen File Dokumen
2023 Sertifikat akreditasi sebagai pengakuan kualitas dan mutu pelayanan Puskesmas Way Kandis dokumen_2023_20240124052436.pdf

Tentang Kami

Puskesmas Rawat Inap Way Kandis adalah puskesmas yang terakreditasi PARIPURNA.

Puskesmas Rawat Inap Way Kandis sebelumnya merupakan Puskesmas Rawat Jalan yang dibangun pada tahun 1990 dan mulai beroperasi tahun 1991,sejak berdiri hingga sekarang Puskesmas Rawat Inap Way Kandis beberapa kali telah mengalami pergantian kepemimpinan. Puskesmas Way Kandis merupakan Puskesmas yang ada didalam Pemerintahan Kecamatan Tanjung Senang yang terletak di Kelurahan Perumnas Way Kandis dengan Luas wilayah kerja + 9,73 km2 dengan membawahi 5 kelurahan yaitu Kelurahan Tanjung Senang, Kelurahan Way Kandis, Kelurahan Perumnas Way Kandis, Kelurahan Labuhan Dalam, Kelurahan Pematang Wangi

Motto

"Kesehatan Anda adalah Prioritas Kami"

Visi

"Menuju Kecamatan Tanjung Senang Sehat 2025"

Misi

  • Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan
  • Menurunkan kasus penyakit menular
  • Menekan AKI / AKB
  • Meningkatkan status gizi balita
  • Meningkatkan kemandirian masyarakat
  • Meningkatkan kinerja dan kerjasama lintas program dan lintas sektor
  • Meningkatkan SIK ( Sistim Informasi Kesehatan )

Jumlah Kunjungan Pasien Laki-laki Selama Tahun 2023

Jumlah Kunjungan Pasien Perempuan Selama Tahun 2023

Pelayanan Kami

Pelayanan TB

Pemeriksaan, pemberian obat dan konsultasi mengenai penyakit Tuberculosis atau yang lebih dikenal masyarakat dengan penyakit Flek Paru


Waktu Pelayanan
Senin : 08.00-13.00
Rabu : 08.00-13.00

Pelayanan Perawatan, Dukungan dan Pengobatan HIV dan IMS

Pemeriksaan, pengobatan dan konseling mengenai penyakit HIV/AIDS dan infeksi menular seksual lainnya.


Waktu Pelayanan
Selasa : 08.00-13.00
Kamis : 08.00-13.00

USG

Pemeriksaan USG ibu hamil oleh dokter yang sudah dilatih


Waktu Pelayanan
Rabu : 08.00-12.00

Imunisasi

Pelayanan imunisasi bayi dan balita, meliputi imunisasi dasar maupun lanjutan.


Waktu Pelayanan
Kamis : 08.00-13.00

Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium adalah suatu prosedur pelaksanaan pemeriksaan yang dapat membantu dokter menentukan diagnosis penyakit. Dalam sebuah pemeriksaan laboratorium, bahan atau sampel dari pasien diambil dan dianalisis. bahan atau sampel dapat berupa darah, urine, sputum (dahak)


Waktu Pelayanan
Senin : 08.00- 13.30
Selasa : 08.00-13.30
Rabu : 08.00-13.30
Kamis : 08.00-13.30
Jum'at : 08.00-11.00
Sabtu : 08.00-12.00

Kesehatan Gigi Dan Mulut

Kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan keras dan jaringan lunak gigi serta unsur – unsur yang berhubungan dalam rongga mulut yang memungkinkan individu makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit, penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Pelayanan Meliputi : Pencabutan Gigi Decidui, Pencabutan Gigi Tetap, Penambalan dan Scalling.


Waktu Pelayanan
Senin : 08.00 - 12.00
Selasa : 08.00 - 12.00
Rabu : 08.00 - 12.00
Kamis : 08.00 - 12.00
Jum'at : 08.00 - 11.00
Sabtu : 08.00 - 11.30
Minggu : " - "

Kefarmasian

Pelayanan Meliputi Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan Pelayanan Farmasi Klinis Yang Meliputi Pelayanan Informasi Obat ( PIO), Pengkajian Resep dan Konseling


Waktu Pelayanan
Senin : 08.00 - 14.30
Selasa : 08.00 - 14.30
Rabu : 08.00 - 14.30
Kamis : 08.00 - 14.30
Jum'at : 08.00 - 11.30
Sabtu : 08.00 - 13.00
Minggu : " - "

Pelayanan Gawat Darurat

Kondisi gawat darurat adalah keadaan klinis yang membutuhkan tindakan medis segera untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan dari resiko kecacatan. Unit Gawat Darurat melayani 24 Jam dengan tenaga yang berkompeten


Waktu Pelayanan
Senin : 24 jam
Selasa : 24 jam
Rabu : 24 jam
Kamis : 24 jam
Jum'at : 24 jam
Sabtu : 24 jam
Minggu : 24 jam

Pelayanan Rawat Inap

Proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, di mana pasien diinapkan di suatu ruangan di Puskesmas yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan dan rehabilitasi


Waktu Pelayanan
Senin : 24 Jam
Selasa : 24 jam
Rabu : 24 jam
Kamis : 24 jam
Jum'at : 24 jam
Sabtu : 24 jam
Minggu : 24 jam

Persalinan

Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi . Persalinan di lakukan diPuskesmas dibantu oleh tenaga bidan yang berkompeten dan diawasi oleh dokter


Waktu Pelayanan
Senin : 24 Jam
Selasa : 24 Jam
Rabu : 24 Jam
Kamis : 24 Jam
Jum'at : 24 Jam
Sabtu : 24 Jam
Minggu : 24 Jam

Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan

Pelayanan Pemeriksaan Umum Merupakan Jenis Pelayanan Upaya Kesehatan Perseorangan Yang Melayani : Pelayanan Kesehatan Dasar Oleh Dokter Umum, Pelayanan Pengobatan Umum, Pelayanan Rujukan Pasien Dan Pelayanan Surat Keterangan Sehat


Waktu Pelayanan
Senin : 08.00 - 14.30
Selasa : 08.00 - 14.30
Rabu : 08.00 - 14.30
Kamis : 08.00 - 14.30
Jum'at : 08.00 - 11.30
Sabtu : 08.00 - 13.00

Pelayanan Konseling Gizi

konseling gizi adalah untuk meningkatkan motivasi pelaksanaan dan penerimaan diet yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi pasien.


Waktu Pelayanan
Senin : 08. 00 - 14.30
Selasa : 08. 00 - 14.30
Rabu : 08. 00 - 14.30
Kamis : 08. 00 - 14.30
Jum'at : 08.00 - 11.30
Sabtu : 08.00 - 13.00

Galeri

Galeri PKM Way Kandis

Pengasapan (fogging) dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah terjadinya Demam Berdarah

Pemeriksaan kesehatan penyakit tidak menular berupa tekanan darah, tinggi badan,berat badan, lingkar perut dan pemeriksaan gula darah dalam rangkaian acara CAR FREE DAY di tugu adipura pada tgl 21 Januari 2024

Jenis-jenis pelayanan yang dapat dilakukan di Puskesmas Way Kandis

Hak dan Kewajiban pengguna layanan Puskesmas Way Kandis

Menghadiri Pertemuan Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2023 Tanggal 19 Januari 2024. Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu proses yang obyektif dan sistematis dalam mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan informasi untuk menentukan seberapa efektif dan efisien pelayanan Puskesmas disediakan, serta sasaran yang dicapai sebagai penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Semoga Puskesmas Way Kandis Dapat Meningkatkan Kinerja di Tahun 2024 agar lebih baik lagi, sesuai visi Puskesmas Way Kandis yaitu Menuju Masyarakat Tanjung Senang Sehat 2025

Hasil tidak menghianati proses.. Tantangan semakin berat.. Masyarakat surveyor sesungguhnya.. Semangat... semangat.. Salam sehat... @pkmranapwaykandis

Pengangkutan Limbah Medis oleh pihak ke-3 Untuk pengelolaan dan pengangkutan limbah medis di Puskesmas Way Kandis, dilakukan kerjasama dengan PT. Artama Sentosa Indonesia. Limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan antara lain berupa limbah benda tajam infeksius seperti jarum suntik, botol spuit yang pecah, nal dll disimpan dalam safety box. Sedangkan limbah infeksius seperti bekas kasa perban, masker, hand scoon, pot dahak dll dimasukkan ke dalam plastik sampah berwarna kuning, yang disediakan di tiap-tiap ruangan pelayanan penghasil limbah. Pengelolaan limbah medis yaitu rangkaian kegiatan mencakup segregasi (pemilahan), pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan dan penimbunan limbah medis. Yang tujuannya adalah untuk : 1. melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar puskesmas, dari penyebaran infeksi dan cedera. 2. Membuang bahan-bahan berbahaya (B3) dengan aman 3. Puskesmas menjadi tempat yang aman dan nyaman. TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) yang dimiliki oleh puskesmas adalah berupa cold storage berkapasitas 0,318 m3 untuk menyimpan limbah medis infeksius, dan sebuah container untuk penyimpanan limbah B3. Adapun pengangkutan limbah medis dijadwalkan setiap bulan, dan diangkut menggunakan armada angkut oleh PT. Artama Sentosa Indonesia, yang selanjutnya dilakukan pengolahan dengan metode incenerasi. Jumlah limbah yang diangkut akan dilaporkan oleh Sanitarian puskesmas melalui aplikasi Si Raja Limbah, sehingga keluar manifest elektronik, sebagai bukti bahwa limbah telah diterima dan dikelola.

Puskesmas Keliling Dalam Rangka Hari Gizi Nasional. Catat Jadwal di kelurahan anda , Salam Sehat

Kegiatan Puskesmas Keliling di Kelurahan Perumnas Way Kandis, Senin 29 Januari 2024 dalam rangka Hari Gizi Nasional ke 64. Kegiatan meliputi pengobatan gratis, skrinning PTM ( Tekanan darah, TB,BB,Lingkar perut, cek Gula Darah), Skrinning TB, Penyuluhan stunting, Penyuluhan DBD dan pembagian abate

Kegiatan Puskesmas Keliling dalam rangka Hari Gizi Nasional ke 64. Bertempat di wilayah kelurahan Way Kandis, hari Kamis 01 Februari 2024

Kegiatan Puskesmas Keliling tanggal 02 Februari 2024 bertempat di wilayah kelurahan Labuhan Dalam. Kegiatan meliputi pengobatan gratis, pemeriksaan Tekanan Darah, Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Perut, Gula Darah, Pemeriksaan Dahak dan juga penyuluhan tentang Stunting dan DBD

Kegiatan Puskesmas Keliling tanggal 03 Februari 2024 bertempat di wilayah kelurahan Tanjung Senang. Kegiatan meliputi pengobatan gratis, pemeriksaan Tekanan Darah, Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Perut, Gula Darah, Skrining TB dan juga penyuluhan tentang Stunting dan DBD. Kegiatan dihadiri oleh Lintas Sektor dalam mendukung Visi Pusksesmas Way Kandis Menuju Masyarakat Tanjung Senang Sehat 2025.... Salam Sehat

Kegiatan Puskesmas Keliling tanggal 03 Februari 2024 bertempat di wilayah kelurahan Pematang Wangi. Kegiatan meliputi pengobatan gratis, pemeriksaan Tekanan Darah, Tinggi Badan, Berat Badan, Lingkar Perut, Gula Darah, Skrining TB dan juga penyuluhan tentang Stunting dan DBD. Kegiatan dihadiri oleh Lintas Sektor dalam mendukung Visi Pusksesmas Way Kandis Menuju Masyarakat Tanjung Senang Sehat 2025.... Salam Sehat

Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar bagi para calon ibu tentang kesehatan bagi ibu hamil secara keseluruhan. Tujuan diadakannya kelas ini adalah mengedukasi ibu hamil agar dapat menjalani proses kehamilan dan persalinan lancar, serta melalui fase awal kehidupan bayi dengan bekal pengetahuan dasar. Kelas Ibu Hamil hari ini di laksanakan di Poskeskel Labuhan Dalam 05/02/2024... Salam Sehat

Syarat Mendapatkan Pelayanan diPuskesmas Rawat Inap Way Kandis

Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. Sederhananya, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak. Kunjungan dilakukan di wilayah Kelurahan Way Kandis

Alur Pengobatan TB pada anak

Alur Pengobatan Tuberculosis ( TB)

Maklumat Pelayanan Puskesmas Way Kandis

Tarif Pelayanan Puskesmas Sesuai Dengan Peraturan Walikota Bandar Lampung No 02 Tahun 2015 tentang Penambahan Jenis Pelayanan dan Perubahan Tarif Retribusi Pelayanan

Hak dan Kewajiban Pasien

Jadwal Pelayanan

Tingok Pay" beraksi Inovasi Andalan Wendis Pengembangan Program Perkesmas, yang bertujuan untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul dari penyakit menular maupun tidak menular. Integrasi lintas program dan lintas sektoral. kali ini Lintas Program turun kelapangan Koordinator Tingok Pai, Dokter, Program KIA, Gizi, Bidan, Perawat, Promkes, Surveilans, dan Penanggung Jawab Lapangan Tindak lanjut "Intervensi Keluarga Rawan" (Intervensi PIS-PK) Dengan cara mengembangkan jalur komunikasi masyarakat sehingga Respon cepat untuk penanggulan dan pengelolaan kasus dapat dilakukan Pendampingan keluarga rawan. Keluarga rawan adalah keluarga yang rentan / mempunyai resiko tinggi terhadap masalah kesehatan yang dibina, dilayani dan diobati dalam kurun waktu tertentu.

Awal tahun 2024 diiringi dengan datangnya musim penghujan, apalagi akhir-akhir ini malah hampir setiap hari hujan turun. Alhamdulillah yaa.. tanaman tumbuh subur, dan juga keadaan tidak gersang seperti saat kemarau panjang. Tapi masalah lain sering kali ikut serta, misalnya kenaikan kasus DBD. Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus DBD, maka Puskesmas Way Kandis melaksanakan kembali kegiatan Gertak Waspada DBD (Gerakan Serentak Waspada DBD) . Beberapa tahun lalu kegiatan serupa ini sudah dilaksanakan juga, tapi dengan nama Gebrak DBD, ini merupakan salah satu inovasi Puskesmas Way Kandis. Lokasi pertama kegiatan di tahun ini adalah sekitar kantor kelurahan Perumnas Way Kandis. Kegiatan ini sangat didukung oleh linsek. Bahkan pak Camat Tanjung Senang sampai ikutan turun juga, bersama bu Lurah Perumnas Way Kandis mendampingi team gertak waspada DBD dari puskesmas. Diawali dengan foto bersama linsek, lalu tim dibagi menjadi beberapa kelompok, melakukan kunjungan door to door untuk memberikan edukasi mengenai PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan cara pencegahan DBD. Team juga membagikan leaflet dan bubuk abate untuk warga yang memerlukan. Jika kami temui sumber perkembang biakan jentik nyamuk, team juga turun tangan menyingkirkan barang-barang tersebut agar tidak menjadi sumber perkembangbiakan nyamuk Aedes Aeghypti. Setelah selesai,team menuju titik kumpul dimana beberapa warga sekitar telah berkumpul, untuk menerima penyuluhan lebih lanjut. Gak lupa donk.. tetep ada yang mendokumentasikan kegiatan ini. Semoga kesadaran warga tentang PSN meningkat yaak.. agar kasus DBD dapat diminimalisir terjadinya. Yang paling penting adalah merubah mindset warga dari fogging oriented menjadi PSN oriented.

Gertak Waspada DBD Kelurahan Way Kandis

Gertak Waspada DBD Di Kelurahan Pematang Wangi

Gertak Waspada DBD di kelurahan Tanjung Senang

Mari kita tingkatkan kewaspadaan terhadap berjangkitnya penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue), dengan cara melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Kegiatan yang dapat dilakukan oleh masing-masing rumah tangga yakni 3M Plus. Dimulai dengan menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air dan menyingkirkan barang bekas yang dapat menampung air hujan. Seperti ban bekas, kaleng bekas, sampah plastik, ember bekas dll di sekitar rumah. Plus : menggunakan obat nyamuk lotion, semprot dan elektrik/bakar, menaburkan abate pada tempat yang sulit dikuras, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, membersihkan lingkungan dalam dan luar rumah, tidak menggantung-gantung baju, terutama baju yang habis dipakai. Memperbaiki pencahayaan dan sirkulasi udara di dalam rumah, dengan cara rajin buka jendela. Apabila ditemukan kasus DBD, harap segera melaporkan s0 kepada pihak puskesmas, agar dapat segera ditindaklanjuti. Tiap kasus yang dilaporkan, akan kami tindak lanjuti dengan melaksanakan PE (Penyelidikan Epidemiologi) dan Fogging Foccus (jika memenuhi kriteria wajib fogging, Fogging hanya dilakukan sesuai dengan SOP (Standard Operational Prosedure) Fogging Foccus. Tujuan PE (Penyelidikan Epidemiologi) adalah untuk menemukan sumber penularan berupa tempat yg menampung air dan terdapat jentik nyamuk, baik di dalam maupun di luar rumah. Dan juga penderita DBD lainnya, di sekitar rumah kasus atau adanya kasus panas tanpa sebab lebih dari 2 orang, yang terjadi dalam kurun satu minggu. Jika ditemukan sumber-sumber jentik nyamuk, maka inilah yang harus dibereskan. Karena percuma kita lakukan fogging berkali-kali jika sumber jentik tidak dibereskan. Ini terkait dengan siklus hidup nyamuk, yang hanya putus sesaat karena fogging. Fogging hanya bertahan kurang lebih seminggu, setelahnya jentik nyamuk yg tidak dibereskan akan berkembang menjadi nyamuk dewasa dan mulai menggigit kembali. Sehingga kasus DBD tidak ada putus-putusnya. Mengingat bahwa pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M plus masih merupakan cara yang paling efektif, mudah dan murah serta tidak menimbulkan dampak negatif. Sudah seharusnya kita berupaya bersama masyarakat untuk membiasakan diri melaksanakan 3M plus di rumah masing-masing. Secara berkelanjutan dan menyeluruh. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, dan bersifat pencegahan sementara dan sesaat saja. Selain biayanya yang cukup besar, juga berdampak resistensi jika dilakukan tidak sesuai SOP. Tanda resistensi adalah jika di suatu wilayah yang dilakukan fogging hasilnya nyamuk tidak mati dan justru memiliki kekebalan terdapat insektisida fogging.

Lagi di rawat di Puskesmas Way Kandis akibat terkena salah satu dari penyakit berikut ini: Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), Diare, Tuberkulosis paru, Penyakit kulit, Kecacingan, Leptospirosis, atau Filariasis ?? Pasti kalian akan didatangi petugas Kesling, yang akan melakukan konseling klinik sanitasi. Bagi yang belum tau apa itu Klinik Sanitasi.. yuuk kita kepoin gaess. Konseling Sanitasi adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan. Truss.. apa sih yang dilakukan oleh petugasnya? Petugas Sanitarian atau Kesling akan melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait penyakit pasien. apabila dari hasil wawancara pasien didapatkan penyakit berbasis lingkungan, Petugas Sanitarian melakukan penyuluhan yang berkaitan dengan perilaku pasien dan melakukan rencana tidak lanjut untuk kunjungan lapangan apabila diperlukan. Sambil melakukan wawancara dan konseling, Petugas sambil mencatat di buku register dan wajib cekrak cekrek donk yaa, untuk dokumentasi. Sudah kenal dengan Klinik Sanitasi kan sekarang??

Mau tau lebih banyak tentang Fogging?? Yuuk simak yaa gaess... Kapan Harus Dilakukan Fogging?? Kapan Hanya Diperlukan Larvasidasi/Abatisasi? Berdasar Bagan Pengendalian DBD secara Epidemiologi : Bila ditemukan 1 org Penderita DBD konfirmasi, maka lakukan PE (Penyelidikan Epidemiologis) pd rumah & keluarga Penderita ditambah radius 100 meter terhadap rumah/bangunan sekitar penderita atau minimal 20 rmh secara acak/random. Apabila Hasil Pelacakan Didapatkan hasil : - Ditemukan lg 1 penderita Konfirmasi DBD (Positif DBD), dan - Ditemukan 3 suspek/Tersangka DBD dg Jentik Positif Minimal 5% dari seluruh Bangunan/Rumah yang diperiksa. Maka Sementara bisa kita tetapkan Sebagai Daerah Positif Tertular, maka Penanganan/tindakan selanjutnya adalah : - PSN - Larvasida/Abatisasi Selektif - Fogging Focus - Penyuluhan. Tapi apabila hasil yg diperoleh : - Tidak Ditemukan adanya 2 Kriteria Positif diatas, maka Penanganan yg dilakukan : - PSN - Larvasidasi Selektif, dan - Penyuluhan saja. - TANPA FOGGING Mungkin itu hal-hal yg seharusnya dilakukan berkaitan kapan sebetulnya Aplikasi Fogging dan Larvasidasi dilaksanakan ketika ada kasus Penyakit DBD di Masyarakat. Pertanyaan Selanjutnya : Mengapa Aplikasi Fogging dan Larvasidasi/Abatisasi HARUS DILAKSANAKAN DENGAN KRITERIA TERTENTU??? Berikut Keuntungan & Kerugian Antara PSN vs Fogging serta Larvasidasi : PSN : - Bisa dilaksanakan oleh SEMUA (Mudah) - Tidak Memerlukan Biaya (GRATIS) - Sangat Edukatif (MEMBERDAYAKAN) - Ramah Lingkungan dan Mengandung Unsur PHBS - Jika dilakukan secara terus menerus setiap 1 x dlm seminggu : Penelitian Membuktikan SANGAT EFEKTIF DALAM MEMBASMI DBD SAMPAI DAERAH TERSEBUT BENAR-BENAR BISA BEBAS DBD FOGGING dan LARVASIDA : - Diperlukan Tenaga Khusus (AHLI) - Diperlukan Biaya yg cukup Besar dengan Hasil Minimal - Sangat Ketergantungan dengan Pemerintah - Sangat Tidak Edukatif & Memanjakan (Masyarakat jadi Tidak Berdaya atau Kehilangan Peran) - Bersifat Toksik/Racun Bagi Lingkungan & Kesehatan Manusia - Jika terus-terusan diaplikasikan di satu Wilayah, maka akan mengakibatkan Akumulasi Zat2 Pencemar Lingkungan dan Mengakibatkan Nyamuk Menjadi KEBAL/RESISTEN...! Seperti kita ketahui bersama, Kedua Bahan Kimia tsb merupakan Bagian dari Bahan Kimia Insectisida, dan setiap Insektisida Merupakan BAHAN TOKSIK/RACUN tidak saja bagi nyamuk/serangga, akan tetapi merupakan Toksik/Racun bagi Tubuh Manusia....! Terutama pada Aplikasi Fogging, seyogianya saat Pengaplikasian BENAR2 HARUS DALAM PENGAWASAN AHLINYA (dalam hal ini Minimal ada satu org Tenaga Entomolog), Karena Tanpa Tenaga ahli tersebut, Bisa dikatakan Pelaksanaan Foging ADALAH ILEGAL

Mau tau lebih banyak tentang Fogging?? Yuuk simak yaa gaess... Kapan Harus Dilakukan Fogging?? Kapan Hanya Diperlukan Larvasidasi/Abatisasi? Berdasar Bagan Pengendalian DBD secara Epidemiologi : Bila ditemukan 1 org Penderita DBD konfirmasi, maka lakukan PE (Penyelidikan Epidemiologis) pd rumah & keluarga Penderita ditambah radius 100 meter terhadap rumah/bangunan sekitar penderita atau minimal 20 rmh secara acak/random. Apabila Hasil Pelacakan Didapatkan hasil : - Ditemukan lg 1 penderita Konfirmasi DBD (Positif DBD), dan - Ditemukan 3 suspek/Tersangka DBD dg Jentik Positif Minimal 5% dari seluruh Bangunan/Rumah yang diperiksa. Maka Sementara bisa kita tetapkan Sebagai Daerah Positif Tertular, maka Penanganan/tindakan selanjutnya adalah : - PSN - Larvasida/Abatisasi Selektif - Fogging Focus - Penyuluhan. Tapi apabila hasil yg diperoleh : - Tidak Ditemukan adanya 2 Kriteria Positif diatas, maka Penanganan yg dilakukan : - PSN - Larvasidasi Selektif, dan - Penyuluhan saja. - TANPA FOGGING Mungkin itu hal-hal yg seharusnya dilakukan berkaitan kapan sebetulnya Aplikasi Fogging dan Larvasidasi dilaksanakan ketika ada kasus Penyakit DBD di Masyarakat. Pertanyaan Selanjutnya : Mengapa Aplikasi Fogging dan Larvasidasi/Abatisasi HARUS DILAKSANAKAN DENGAN KRITERIA TERTENTU??? Berikut Keuntungan & Kerugian Antara PSN vs Fogging serta Larvasidasi : PSN : - Bisa dilaksanakan oleh SEMUA (Mudah) - Tidak Memerlukan Biaya (GRATIS) - Sangat Edukatif (MEMBERDAYAKAN) - Ramah Lingkungan dan Mengandung Unsur PHBS - Jika dilakukan secara terus menerus setiap 1 x dlm seminggu : Penelitian Membuktikan SANGAT EFEKTIF DALAM MEMBASMI DBD SAMPAI DAERAH TERSEBUT BENAR-BENAR BISA BEBAS DBD FOGGING dan LARVASIDA : - Diperlukan Tenaga Khusus (AHLI) - Diperlukan Biaya yg cukup Besar dengan Hasil Minimal - Sangat Ketergantungan dengan Pemerintah - Sangat Tidak Edukatif & Memanjakan (Masyarakat jadi Tidak Berdaya atau Kehilangan Peran) - Bersifat Toksik/Racun Bagi Lingkungan & Kesehatan Manusia - Jika terus-terusan diaplikasikan di satu Wilayah, maka akan mengakibatkan Akumulasi Zat2 Pencemar Lingkungan dan Mengakibatkan Nyamuk Menjadi KEBAL/RESISTEN...! Seperti kita ketahui bersama, Kedua Bahan Kimia tsb merupakan Bagian dari Bahan Kimia Insectisida, dan setiap Insektisida Merupakan BAHAN TOKSIK/RACUN tidak saja bagi nyamuk/serangga, akan tetapi merupakan Toksik/Racun bagi Tubuh Manusia....! Terutama pada Aplikasi Fogging, seyogianya saat Pengaplikasian BENAR2 HARUS DALAM PENGAWASAN AHLINYA (dalam hal ini Minimal ada satu org Tenaga Entomolog), Karena Tanpa Tenaga ahli tersebut, Bisa dikatakan Pelaksanaan Foging ADALAH ILEGAL

Sejak bertahun-tahun lalu, upaya pencegahan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Way Kandis telah dilakukan. Beberapa kegiatan rutin program DBD, antara lain: 1. PJB (Pemantauan Jentik Berkala) 2. G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1Jumantik) 3. Penyuluhan dan sosialisasi 4. PE dan Fogging foccus Tetapi hasil yang didapatkan ternyata belum maksimal. Capaian ABJ (Angka Bebas Jentik) yang belum mencapai target, maupun masih banyaknya kasus DBD yang terjadi, merupakan bukti bahwa keberhasilan program masih kurang. Oleh sebab itu, beberapa inovasi program juga telah dilakukan untuk meningkatkan capaian ABJ dan meminimalisir kejadian DBD. Yakni dengan dilakukannya giat Gertak Waspada DBD, kegiatan ini merupakan kolaborasi melibatkan lintas sektor, kader dan puskesmas. Selama ini mungkin masih bersifat pasif karena kegiatan ini dimotori oleh program DBD puskesmas, sehingga akhirnya tercetuslah cita-cita untuk menjadikan pihak tiap-tiap kelurahan agar menjadi motor bagi terlaksananya Gertak Waspada DBD. Diawali dengan Sosialisasi atau penyuluhan edukasi kepada tokoh masyarakat dan kader, sebagai bekal pengetahuan bagaimana cara pencegahan DBD harus dilakukan. Berikutnya adalah mengenai penentuan lokasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan, yang akan dibahas dan ditentukan sendiri oleh kelurahan. Peran puskesmas dalam hal ini adalah untuk mengarahkan bagaimana kegiatan ini dilaksanakan, membantu menyiapkan bahan penyuluhan dan juga larvasida yang dibutuhkan. Bertepatan dengan HUT Kota Bandar Lampung di bulan Juni 2024 ini, kita akan melatih tokoh masyarakat dan kader yang sadar PSN dan melek DBD. Hasilnya akan dievaluasi dalam beberapa waktu mendatang. Dukungan dan support yang baik diberikan oleh segenap lintas sektor, dalam hal ini Camat Tanjung Senang dan juga para Lurah di 5 kelurahan. Semua bertujuan sama, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kecamatan Tanjung Senang.

Sejak bertahun-tahun lalu, upaya pencegahan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Way Kandis telah dilakukan. Beberapa kegiatan rutin program DBD, antara lain: 1. PJB (Pemantauan Jentik Berkala) 2. G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1Jumantik) 3. Penyuluhan dan sosialisasi 4. PE dan Fogging foccus Tetapi hasil yang didapatkan ternyata belum maksimal. Capaian ABJ (Angka Bebas Jentik) yang belum mencapai target, maupun masih banyaknya kasus DBD yang terjadi, merupakan bukti bahwa keberhasilan program masih kurang. Oleh sebab itu, beberapa inovasi program juga telah dilakukan untuk meningkatkan capaian ABJ dan meminimalisir kejadian DBD. Yakni dengan dilakukannya giat Gertak Waspada DBD, kegiatan ini merupakan kolaborasi melibatkan lintas sektor, kader dan puskesmas. Selama ini mungkin masih bersifat pasif karena kegiatan ini dimotori oleh program DBD puskesmas, sehingga akhirnya tercetuslah cita-cita untuk menjadikan pihak tiap-tiap kelurahan agar menjadi motor bagi terlaksananya Gertak Waspada DBD. Diawali dengan Sosialisasi atau penyuluhan edukasi kepada tokoh masyarakat dan kader, sebagai bekal pengetahuan bagaimana cara pencegahan DBD harus dilakukan. Berikutnya adalah mengenai penentuan lokasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan, yang akan dibahas dan ditentukan sendiri oleh kelurahan. Peran puskesmas dalam hal ini adalah untuk mengarahkan bagaimana kegiatan ini dilaksanakan, membantu menyiapkan bahan penyuluhan dan juga larvasida yang dibutuhkan. Bertepatan dengan HUT Kota Bandar Lampung di bulan Juni 2024 ini, kita akan melatih tokoh masyarakat dan kader yang sadar PSN dan melek DBD. Hasilnya akan dievaluasi dalam beberapa waktu mendatang. Dukungan dan support yang baik diberikan oleh segenap lintas sektor, dalam hal ini Camat Tanjung Senang dan juga para Lurah di 5 kelurahan. Semua bertujuan sama, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kecamatan Tanjung Senang.

Sejak bertahun-tahun lalu, upaya pencegahan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Way Kandis telah dilakukan. Beberapa kegiatan rutin program DBD, antara lain: 1. PJB (Pemantauan Jentik Berkala) 2. G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1Jumantik) 3. Penyuluhan dan sosialisasi 4. PE dan Fogging foccus Tetapi hasil yang didapatkan ternyata belum maksimal. Capaian ABJ (Angka Bebas Jentik) yang belum mencapai target, maupun masih banyaknya kasus DBD yang terjadi, merupakan bukti bahwa keberhasilan program masih kurang. Oleh sebab itu, beberapa inovasi program juga telah dilakukan untuk meningkatkan capaian ABJ dan meminimalisir kejadian DBD. Yakni dengan dilakukannya giat Gertak Waspada DBD, kegiatan ini merupakan kolaborasi melibatkan lintas sektor, kader dan puskesmas. Selama ini mungkin masih bersifat pasif karena kegiatan ini dimotori oleh program DBD puskesmas, sehingga akhirnya tercetuslah cita-cita untuk menjadikan pihak tiap-tiap kelurahan agar menjadi motor bagi terlaksananya Gertak Waspada DBD. Diawali dengan Sosialisasi atau penyuluhan edukasi kepada tokoh masyarakat dan kader, sebagai bekal pengetahuan bagaimana cara pencegahan DBD harus dilakukan. Berikutnya adalah mengenai penentuan lokasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan, yang akan dibahas dan ditentukan sendiri oleh kelurahan. Peran puskesmas dalam hal ini adalah untuk mengarahkan bagaimana kegiatan ini dilaksanakan, membantu menyiapkan bahan penyuluhan dan juga larvasida yang dibutuhkan. Bertepatan dengan HUT Kota Bandar Lampung di bulan Juni 2024 ini, kita akan melatih tokoh masyarakat dan kader yang sadar PSN dan melek DBD. Hasilnya akan dievaluasi dalam beberapa waktu mendatang. Dukungan dan support yang baik diberikan oleh segenap lintas sektor, dalam hal ini Camat Tanjung Senang dan juga para Lurah di 5 kelurahan. Semua bertujuan sama, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kecamatan Tanjung Senang.

Sejak bertahun-tahun lalu, upaya pencegahan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Way Kandis telah dilakukan. Beberapa kegiatan rutin program DBD, antara lain: 1. PJB (Pemantauan Jentik Berkala) 2. G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1Jumantik) 3. Penyuluhan dan sosialisasi 4. PE dan Fogging foccus Tetapi hasil yang didapatkan ternyata belum maksimal. Capaian ABJ (Angka Bebas Jentik) yang belum mencapai target, maupun masih banyaknya kasus DBD yang terjadi, merupakan bukti bahwa keberhasilan program masih kurang. Oleh sebab itu, beberapa inovasi program juga telah dilakukan untuk meningkatkan capaian ABJ dan meminimalisir kejadian DBD. Yakni dengan dilakukannya giat Gertak Waspada DBD, kegiatan ini merupakan kolaborasi melibatkan lintas sektor, kader dan puskesmas. Selama ini mungkin masih bersifat pasif karena kegiatan ini dimotori oleh program DBD puskesmas, sehingga akhirnya tercetuslah cita-cita untuk menjadikan pihak tiap-tiap kelurahan agar menjadi motor bagi terlaksananya Gertak Waspada DBD. Diawali dengan Sosialisasi atau penyuluhan edukasi kepada tokoh masyarakat dan kader, sebagai bekal pengetahuan bagaimana cara pencegahan DBD harus dilakukan. Berikutnya adalah mengenai penentuan lokasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan, yang akan dibahas dan ditentukan sendiri oleh kelurahan. Peran puskesmas dalam hal ini adalah untuk mengarahkan bagaimana kegiatan ini dilaksanakan, membantu menyiapkan bahan penyuluhan dan juga larvasida yang dibutuhkan. Bertepatan dengan HUT Kota Bandar Lampung di bulan Juni 2024 ini, kita akan melatih tokoh masyarakat dan kader yang sadar PSN dan melek DBD. Hasilnya akan dievaluasi dalam beberapa waktu mendatang. Dukungan dan support yang baik diberikan oleh segenap lintas sektor, dalam hal ini Camat Tanjung Senang dan juga para Lurah di 5 kelurahan. Semua bertujuan sama, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kecamatan Tanjung Senang.

Sejak bertahun-tahun lalu, upaya pencegahan kasus DBD di wilayah kerja Puskesmas Way Kandis telah dilakukan. Beberapa kegiatan rutin program DBD, antara lain: 1. PJB (Pemantauan Jentik Berkala) 2. G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1Jumantik) 3. Penyuluhan dan sosialisasi 4. PE dan Fogging foccus Tetapi hasil yang didapatkan ternyata belum maksimal. Capaian ABJ (Angka Bebas Jentik) yang belum mencapai target, maupun masih banyaknya kasus DBD yang terjadi, merupakan bukti bahwa keberhasilan program masih kurang. Oleh sebab itu, beberapa inovasi program juga telah dilakukan untuk meningkatkan capaian ABJ dan meminimalisir kejadian DBD. Yakni dengan dilakukannya giat Gertak Waspada DBD, kegiatan ini merupakan kolaborasi melibatkan lintas sektor, kader dan puskesmas. Selama ini mungkin masih bersifat pasif karena kegiatan ini dimotori oleh program DBD puskesmas, sehingga akhirnya tercetuslah cita-cita untuk menjadikan pihak tiap-tiap kelurahan agar menjadi motor bagi terlaksananya Gertak Waspada DBD. Diawali dengan Sosialisasi atau penyuluhan edukasi kepada tokoh masyarakat dan kader, sebagai bekal pengetahuan bagaimana cara pencegahan DBD harus dilakukan. Berikutnya adalah mengenai penentuan lokasi dan jadwal pelaksanaan kegiatan, yang akan dibahas dan ditentukan sendiri oleh kelurahan. Peran puskesmas dalam hal ini adalah untuk mengarahkan bagaimana kegiatan ini dilaksanakan, membantu menyiapkan bahan penyuluhan dan juga larvasida yang dibutuhkan. Bertepatan dengan HUT Kota Bandar Lampung di bulan Juni 2024 ini, kita akan melatih tokoh masyarakat dan kader yang sadar PSN dan melek DBD. Hasilnya akan dievaluasi dalam beberapa waktu mendatang. Dukungan dan support yang baik diberikan oleh segenap lintas sektor, dalam hal ini Camat Tanjung Senang dan juga para Lurah di 5 kelurahan. Semua bertujuan sama, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat kecamatan Tanjung Senang.

Mau tau lebih banyak tentang Fogging?? Yuuk simak yaa gaess... Kapan Harus Dilakukan Fogging?? Kapan Hanya Diperlukan Larvasidasi/Abatisasi? Berdasar Bagan Pengendalian DBD secara Epidemiologi : Bila ditemukan 1 org Penderita DBD konfirmasi, maka lakukan PE (Penyelidikan Epidemiologis) pd rumah & keluarga Penderita ditambah radius 100 meter terhadap rumah/bangunan sekitar penderita atau minimal 20 rmh secara acak/random. Apabila Hasil Pelacakan Didapatkan hasil : - Ditemukan lg 1 penderita Konfirmasi DBD (Positif DBD), dan - Ditemukan 3 suspek/Tersangka DBD dg Jentik Positif Minimal 5% dari seluruh Bangunan/Rumah yang diperiksa. Maka Sementara bisa kita tetapkan Sebagai Daerah Positif Tertular, maka Penanganan/tindakan selanjutnya adalah : - PSN - Larvasida/Abatisasi Selektif - Fogging Focus - Penyuluhan. Tapi apabila hasil yg diperoleh : - Tidak Ditemukan adanya 2 Kriteria Positif diatas, maka Penanganan yg dilakukan : - PSN - Larvasidasi Selektif, dan - Penyuluhan saja. - TANPA FOGGING Mungkin itu hal-hal yg seharusnya dilakukan berkaitan kapan sebetulnya Aplikasi Fogging dan Larvasidasi dilaksanakan ketika ada kasus Penyakit DBD di Masyarakat. Pertanyaan Selanjutnya : Mengapa Aplikasi Fogging dan Larvasidasi/Abatisasi HARUS DILAKSANAKAN DENGAN KRITERIA TERTENTU??? Berikut Keuntungan & Kerugian Antara PSN vs Fogging serta Larvasidasi : PSN : - Bisa dilaksanakan oleh SEMUA (Mudah) - Tidak Memerlukan Biaya (GRATIS) - Sangat Edukatif (MEMBERDAYAKAN) - Ramah Lingkungan dan Mengandung Unsur PHBS - Jika dilakukan secara terus menerus setiap 1 x dlm seminggu : Penelitian Membuktikan SANGAT EFEKTIF DALAM MEMBASMI DBD SAMPAI DAERAH TERSEBUT BENAR-BENAR BISA BEBAS DBD FOGGING dan LARVASIDA : - Diperlukan Tenaga Khusus (AHLI) - Diperlukan Biaya yg cukup Besar dengan Hasil Minimal - Sangat Ketergantungan dengan Pemerintah - Sangat Tidak Edukatif & Memanjakan (Masyarakat jadi Tidak Berdaya atau Kehilangan Peran) - Bersifat Toksik/Racun Bagi Lingkungan & Kesehatan Manusia - Jika terus-terusan diaplikasikan di satu Wilayah, maka akan mengakibatkan Akumulasi Zat2 Pencemar Lingkungan dan Mengakibatkan Nyamuk Menjadi KEBAL/RESISTEN...! Seperti kita ketahui bersama, Kedua Bahan Kimia tsb merupakan Bagian dari Bahan Kimia Insectisida, dan setiap Insektisida Merupakan BAHAN TOKSIK/RACUN tidak saja bagi nyamuk/serangga, akan tetapi merupakan Toksik/Racun bagi Tubuh Manusia....! Terutama pada Aplikasi Fogging, seyogianya saat Pengaplikasian BENAR2 HARUS DALAM PENGAWASAN AHLINYA (dalam hal ini Minimal ada satu org Tenaga Entomolog), Karena Tanpa Tenaga ahli tersebut, Bisa dikatakan Pelaksanaan Foging ADALAH ILEGAL

Halloo sobatnya Wendis.. Hari ini kita ada kegiatan Monev MFK nih yaa.. kita mau monitoring evaluasi teamnya MFK, sekaligus merefresh kembali cara penggunaan Spillkit dan semua kegiatan kebersihan, sasaran monev hari ini adalah ibu-ibu cleaning service kita yang ketce, juga sekalian pengenalan program MFK ke tenaga kesling yang baru. Ngapain aja sih? Capcuzz yuk kita simak bareng. Tim MFK kembali mengadakan kegiatan pelatihan penanganan tumpahan darah, cairan tubuh dan cairan/limbah B3, agar petugas terkait tetap siap siaga jika ada kejadian. Nah.. buat yang belum paham, langkah dan tahapannya apa aja? Simak dengan serius yaaak. Langkah-langkah penggunaan spillkit sebagai berikut : 1. Petugas menandai area tumpahan 2. Petugas menggunakan APD mulai dari apron, kacamata gogle, masker dan sarung tangan 3. Petugas menyerap tumpahan dengan tissue/kain/bahan-bahan lain yang bisa digunakan untuk menyerap atau bisa juga menggunakan pasir/abu, apabila terjadi tumpahan dalam jumlah banyak 4. Petugas menyemprotkan larutan chlorin 0,5% atau larutan desinfektan (bergantung jenis tumpahan), lalu diserap dengan tissue/kain. 5. Petugas membuang tisue pada plastik sampah infeksius yang disediakan 6. Petugas menyemprotkan larutan detergen pada bekas tumpahan, lalu diserap dengan tissue/kain, lalu membuang tissue ke kantong plastik medis yang telah disediakan. 7. Petugas melepas APD yang digunakan sekali pakai pada sampah infeksius yang disediakan (untuk APD yang dipakai ulang dimasukkan ke sampah infeksius yang lain/terpisah). 8. Petugas melakukan 6 langkah cuci tangan Tujuan pelaksanaan kegiatan hari ini agar pegawai baru mengetahui bagaimana prosedur penanganan yang baik dan benar, serta bagi pegawai lama kegiatan ini bertujuan untuk refreshing kembali ilmu, terkait penanganan tumpahan darah, cairan tubuh, dan cairan/limbah B3. Sambil diskusi santai, yang penting ilmunya bisa diingat. Semangaaat team kesayangan.

engangkutan Limbah Medis oleh pihak ke-3 Untuk pengelolaan dan pengangkutan limbah medis di Puskesmas Way Kandis, dilakukan kerjasama dengan PT. Artama Sentosa Indonesia. Limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan antara lain berupa limbah benda tajam infeksius seperti jarum suntik, botol spuit yang pecah, nal dll disimpan dalam safety box. Sedangkan limbah infeksius seperti bekas kasa perban, masker, hand scoon, pot dahak dll dimasukkan ke dalam plastik sampah berwarna kuning, yang disediakan di tiap-tiap ruangan pelayanan penghasil limbah. Pengelolaan limbah medis yaitu rangkaian kegiatan mencakup segregasi (pemilahan), pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan, pengolahan dan penimbunan limbah medis. Yang tujuannya adalah untuk : 1. melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan masyarakat sekitar puskesmas, dari penyebaran infeksi dan cedera. 2. Membuang bahan-bahan berbahaya (B3) dengan aman 3. Puskesmas menjadi tempat yang aman dan nyaman. TPS (Tempat Penyimpanan Sementara) yang dimiliki oleh puskesmas adalah berupa cold storage berkapasitas 0,318 m3 untuk menyimpan limbah medis infeksius, dan sebuah container untuk penyimpanan limbah B3. Adapun pengangkutan limbah medis dijadwalkan setiap bulan, dan diangkut menggunakan armada angkut oleh PT. Artama Sentosa Indonesia, yang selanjutnya dilakukan pengolahan dengan metode incenerasi. Jumlah limbah yang diangkut akan dilaporkan oleh Sanitarian puskesmas melalui aplikasi Si Raja Limbah, sehingga keluar manifest elektronik, sebagai bukti bahwa limbah telah diterima dan dikelola.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

PEKAN IMUNISASI NASIONAL (PIN) POLIO Lindungi anak-anak usia 0-7 tahun dengan 2 kali pemberian tetes manis polio Apa itu penyakit polio? penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan mendadak dan kecacatan permanen atau kecacatan akibat kelemahan pada otot pernafasan. Anak usia dibawah 5 tahun lebih rentan terkena infeksi virus polio. kecacatan akibat infeksi polio TIDAK DAPAT DIOBATI tapi dapat DICEGAH dengan IMUNISASI. Segera bawa anak anda untuk mendapatkan 2 kali pemberian tetes polio di Posyandu,Puskesmas, Sekolah dan Pos Pelayanan Imunisasi Terdekat.

Lokasi Kami

Pengaduan

Lokasi:

Jl. Pulau Damar No.90 Perumnas Way Kandis, Kec. Tanjung Senang

Email:

pkm_waykandis@yahoo.com

Tlpn:

0721 - 5640399

PKM Way Kandis.